Nadanadi.com – Rich Brian kembali menyapa para penggemar dengan suguhan Extended Play (EP) bertajuk “1999” yang dirilis pada 25 Agustus 2020 lalu. Mini album ini sekaligus menjadi jalan bagi Rich Brian untuk merefleksikan diri sendiri selama melalui masa karantina ke dalam tujuh lagu yang berbeda. Bahkan, penyanyi berusia 20 tahun tersebut menyebut bahwa “1999” menjadi proyek favoritnya. Bisa dibilang, rapper kelahiran Jakarta ini lebih menonjolkan kemampuan menulis lagu dan menyanyinya dalam mini album kali ini.
Brian banyak menumpahkan penggambaran dan perjalanan dirinya melalui EP tersebut. Masa karantina membawa Brian berpikir banyak tentang dirinya sendiri baik secara pribadi ataupun musikal. Waktu yang ia gunakan pastinya punya dampak yang baik bagi produksi musik Brian selanjutnya. Terlebih, ia mengatakan bahwa dalam EP “1999” terdapat satu lagu favoritnya.
Baca juga: Akhirnya Kolaborasi Lagi, Jaden Smith Gandeng Justin Bieber dalam “Fall For You”
“DOA” Jadi Lagu Favorit Rich Brian
Image source: youtube.com
Single yang dimaksud adalah “DOA” yang merupakan rilisan ketiga dari EP “1999”. “DOA” sendiri merupakan singkatan dari ‘Dead On Arrival’ yang memiliki arti ‘mati saat sampai’. Brian rupanya terinspirasi dari musisi favoritnya, Gorillaz. Kembali bercerita tentang persaingan, Brian mengisahkan pertarungan dengan orang yang memiliki level berbeda dengan kita.
Rich Brian sebelumnya telah merilis dua lagu dalam EP “1999”, yaitu “Love in My Pocket” pada Juli lalu dan “Don’t Care”. Brian dibantu oleh Santelle dalam penggarapan “DOA”. Santelle sendiri dikenal mampu menghasilkan musik yang unik dan berbeda. Selain Santelle, Brian juga mengajak Suburban Plaza, Jae DAY6, dan Bekon & The Donut untuk berkolaborasi dalam EP “1999”. “DOA” seakan menambah warna baru dalam karir bermusik seorang Rich Brian dan sebuah penutup musim panas yang enerjik.
Video Musik “Love in My Pocket” Dirilis
Image source: youtube.com
Selagi “DOA” tengah didengarkan para penggemar, Rich Brian kembali melepas musik video “Love in My Pocket” dalam versi yang lebih serius. Para penggemar disuguhkan dengan video berdurasi 6 menit 10 detik yang terasa seperti film pendek science-fiction. Ia mengangkat konsep yang cukup eksentrik. Shoot paling menarik yang akan membuat para penggemar di Indonesia familiar adalah adanya tumpukan bungkus mie instan. Sepertinya, Brian mengemas ke-lokal-annya menjadi hal yang apik untuk dilihat.